Sebut saja Hasan sebagai kakak dan Husain sebagai adiknya. Dua orang pemuda bersaudara yang cukup di kenal sebagai orang shaleh juga dermawan.
Mereka tinggal berdampingan Hasan menghuni rumah yang cukup sederhana sementara Husain sang adiknya hidup penuh dengan kemewahan dan harta yang melimpah ruah.
Suatu ketika Husain mengundang seorang Guru untuk belajar mengaji di rumahnya.
Ketika sang Guru datang Husain segera menyuruh para pembantunya untuk menyambut kedatangan nya dengan sambutan yang luar biasa meriahnya.
Husain menyuruh pembantunya untuk menghitung langkah sang Guru di mulai dari turun hingga pintu masuk rumahnya. Sang Pembantunya memberi tahu kepada majikannya 40 langkah tuan kata pembantu kepada Husain.
Husain pun menyuruh pembantu itu untuk meyembelih 40 Iklan ekor domba setara dengan langkah kaki sang Guru.
Bukan main senang hati sang Guru disambut dengan begitu meriah serta jamuan makan yang tak henti hentinya penuh dengan kenikmatan dan kemewahan.
Selesai mengaji sang guru bertanya pada Husain
Guru : "Hai Husain mengapa engkau memperlakukan aku sedemikian baik dan mewahnya"
Husain : "Ini belum seberapa Guru jika dibandingkan dengan Ilmu yang aku peroleh Guru.
Guru akan mendapatkan jauh lebih baik dari pemberian Saya.
Guru : Benarkan...?
Husain : Datanglah kepada Hasan kakakku.
Guru pun berangkat menuju Rumah Hasan yanag tak dari rumah Husain.
Setibanya di rumah Hasan, guru itu mulai bingung.......?!?!
Mengapa tampak sepi dan rumahnya tidak sebagus rumah Husain..... pikir guru
Mendengar salam ucapan salam dari luar Hasan pun menjawab salam seraya membuka pintu.
Dipersilahkannya sang Guru masik kedalam rumahnya........
Hidanganpun di sajikan oleh Hasan, sepotong roti dan air putih...... guru pun memakan dan minumnya
Hari bekutnyapun demikian hingga bebrapa hari hanya sepotong roti dan segelas air putih.....
Setelah selesai mengaji gurupun bertanya pada Hasan
Guru : Ya..... Hasan... mengapa engkau tidak memberikan aku makanan dan minuman yang lezat
lezat dan minuman yang enak seperti dirumah Husain adikmu. Bukankah engkau lebih kaya
dari Husain adikmu?
Hasan : Hasan tersipu dan tersenyum mendengar gurunya bertanya seperti itu.
Maafkan kami guru jika kurang berkenan di hati guru.
Husain boleh saja menyembelih 40 ekor sampai 100 ekor domba, itu tidak memberatkan
kemampuannya karena Husain memiliki 1000 kali lipat dari pada itu.
Sedangkan kami, hanya memiliki jatah roti yang seharusnya cukup kami makan selama 1
minggu dan kami mau berbagi kepada guru.
Guru : Terdiam dan merenung mengdengar jawaban Hasan.
Bukankah Hasan telah memberikan hartanya yang paling berharga untuk sang Guru? karena cuma roti kering yang Hasan miliki untuk bisa bertahan hidup.
Iklan sedikit boleh
Mereka tinggal berdampingan Hasan menghuni rumah yang cukup sederhana sementara Husain sang adiknya hidup penuh dengan kemewahan dan harta yang melimpah ruah.
Suatu ketika Husain mengundang seorang Guru untuk belajar mengaji di rumahnya.
Ketika sang Guru datang Husain segera menyuruh para pembantunya untuk menyambut kedatangan nya dengan sambutan yang luar biasa meriahnya.
Husain menyuruh pembantunya untuk menghitung langkah sang Guru di mulai dari turun hingga pintu masuk rumahnya. Sang Pembantunya memberi tahu kepada majikannya 40 langkah tuan kata pembantu kepada Husain.
Husain pun menyuruh pembantu itu untuk meyembelih 40 Iklan ekor domba setara dengan langkah kaki sang Guru.
Bukan main senang hati sang Guru disambut dengan begitu meriah serta jamuan makan yang tak henti hentinya penuh dengan kenikmatan dan kemewahan.
Selesai mengaji sang guru bertanya pada Husain
Guru : "Hai Husain mengapa engkau memperlakukan aku sedemikian baik dan mewahnya"
Husain : "Ini belum seberapa Guru jika dibandingkan dengan Ilmu yang aku peroleh Guru.
Guru akan mendapatkan jauh lebih baik dari pemberian Saya.
Guru : Benarkan...?
Husain : Datanglah kepada Hasan kakakku.
Guru pun berangkat menuju Rumah Hasan yanag tak dari rumah Husain.
Setibanya di rumah Hasan, guru itu mulai bingung.......?!?!
Mengapa tampak sepi dan rumahnya tidak sebagus rumah Husain..... pikir guru
Mendengar salam ucapan salam dari luar Hasan pun menjawab salam seraya membuka pintu.
Dipersilahkannya sang Guru masik kedalam rumahnya........
Hidanganpun di sajikan oleh Hasan, sepotong roti dan air putih...... guru pun memakan dan minumnya
Hari bekutnyapun demikian hingga bebrapa hari hanya sepotong roti dan segelas air putih.....
Setelah selesai mengaji gurupun bertanya pada Hasan
Guru : Ya..... Hasan... mengapa engkau tidak memberikan aku makanan dan minuman yang lezat
lezat dan minuman yang enak seperti dirumah Husain adikmu. Bukankah engkau lebih kaya
dari Husain adikmu?
Hasan : Hasan tersipu dan tersenyum mendengar gurunya bertanya seperti itu.
Maafkan kami guru jika kurang berkenan di hati guru.
Husain boleh saja menyembelih 40 ekor sampai 100 ekor domba, itu tidak memberatkan
kemampuannya karena Husain memiliki 1000 kali lipat dari pada itu.
Sedangkan kami, hanya memiliki jatah roti yang seharusnya cukup kami makan selama 1
minggu dan kami mau berbagi kepada guru.
Guru : Terdiam dan merenung mengdengar jawaban Hasan.
Bukankah Hasan telah memberikan hartanya yang paling berharga untuk sang Guru? karena cuma roti kering yang Hasan miliki untuk bisa bertahan hidup.
Iklan sedikit boleh